Solo Traveling ke Gunung Papandayan: Menikmati Kawah & Pemandian Air Panas Nuansa Jepang
Solo traveling selalu memberikan pengalaman unik dan berkesan. Kali ini, saya memutuskan untuk menjelajah Gunung Papandayan di Garut, Jawa Barat. Keputusan mendadak yang saya buat di libur semester dua perkuliahan saya, membawa saya ke salah satu destinasi alam terbaik yang pernah saya kunjungi. Dengan sepeda motor plat BL Sabang, perjalanan sekitar tiga jam saya tempuh dari Bandung, dan akhirnya sampai di kawasan gunung Papandayan yang menyajikan keindahan luar biasa, mulai dari kawah aktif hingga pemandian air panas dengan pemandangan indah.
Sekilas tentang Gunung Papandayan
Berdasarkan wikipedia, Gunung Papandayan merupakan gunung api stratovolcano yang terletak di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut. Dengan ketinggian 2.665 mdpl, gunung ini menawarkan berbagai spot menarik seperti Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk yang terus mengeluarkan uap dari dalam bumi. Selain itu, terdapat kawasan padang rumput luas di Blok Pondok Saladah serta pemandian air panas alami di perbatasan Blok Cigenah.
My Trip
Saya memulai perjalanan dari Bandung sekitar pukul 9 pagi dengan mengendarai sepeda motor. Rute yang saya lalui cukup nyaman, meskipun ada beberapa tanjakan dan jalan berkelok khas daerah pegunungan. Setelah tiga jam perjalanan, saya sudah melewati Kota Garut dan berhenti untuk makan siang di Warung Makan Cisitu yang menyajikan hidangan khas Sunda dengan lalapan segar dan lauk yang belum pernah saya makan sebelumnya (sayangnya saya lupa mengambil foto makanannya).
Keindahan Alam Gunung Papandayann
Pendakian di Gunung Papandayan tidak terlalu sulit karena jalurnya sudah tertata dengan baik dan sering dikunjungi wisatawan dari berbagai kalangan dan usia. Udara yang sejuk membuat pendakian terasa lebih nyaman, meskipun ada beberapa tanjakan yang cukup menguras tenaga. Dalam perjalanan, saya menikmati pemandangan kawah dengan asap belerang yang terus mengepul, menciptakan suasana yang eksotis dan dramatis.
Setelah sekitar dua jam mendaki, saya tiba di Blok Pondok Saladah. Kawasan ini sangat cocok untuk berkemah dengan hamparan padang rumput hijau dan aliran Sungai Cisaladah yang jernih. Pemandangan di sini benar-benar memanjakan mata dan membuat perjalanan terasa semakin menyenangkan.Berendam di Hot Spring
Menginap di Kota Garut
Setelah puas berendam, saya kembali ke Kota Garut untuk bermalam. Saya menemukan sebuah penginapan dengan konsep joglo dengan kolam renang yang juga luas, Kamarnya berbentuk cottage dengan nuansa kayu, dan yang paling penting harganya cukup terjangkau, kurang dari Rp300.000 per malam dengan fasilitas yang sudah dilengkapi dengan AC dan televisi, sehingga pengalaman saya menginap cukup nyaman.
Keesokan paginya, sebelum kembali ke Bandung, saya menyempatkan diri berkeliling kota garut sambil mencari sarapan. saya menemukan sebuah cafe bernama Warung Kopi Gula Padi. Tempatnya nyaman, menu makanan dan minumannya juga cukup beragam dengan harga yang sangat terjangkau. Pengunjungnya pun beragam, dari anak muda hingga orang tua yang menikmati sarapan.
Sekitar jam 10 saya balik ke penginapan, kemudian siap-siap untuk check out dan Kembali ke kota Bandung. Solo traveling ke Gunung Papandayan benar-benar memberikan pengalaman yang berkesan bagi saya. semuanya terasa sempurna. saya bisa rekomendasikan Gunung Papandayan sebagai salah satu destinasi yang wajib anda kunjungi di jawa Barat. Saya sendiri pasti akan kembali lagi ke sini, terutama jika ada teman yang ingin ikut berpetualang dengan saya!
Informasi Biaya Masuk Gunung Papandayan
Hari kerja: Rp20.000 (WNI), Rp200.000 (WNA)
Hari libur: Rp30.000 (WNI), Rp300.000 (WNA)
Biaya parkir motor: Rp12.000 (hari kerja), Rp17.000 (hari libur)
Biaya berkemah: Rp35.000 per orang
Harga di atas mungkin akan berubah sewaktu-waktu, saya memberikan informasi harga tersebut hanya sebagai perkiraan biaya untuk anda jika ingin berkunjung kesana.
Comments
Post a Comment