Pengalaman Ambil Rumah KPR, Teliti Dalam Memilih Developer

 


Akhir-akhir ini pembangunan rumah subsidi oleh pengembang di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar semakin ramai bahkan beberapa kawasan yang sebelumnya rawa dan dekat dengan pantai kini banyak yang sudah di urug untuk dijadikan kawasan perumahan. 19 tahun sudah tsunami berlalu rasa trauma di masyarakat untuk bermukim di kawasan dekat pantaipun kian memudar terlebih karena banyaknya pendatang yang tidak terlalu merasakan efek dari tsunami pada tahun 2004 silam.

Singkat cerita saya termasuk salah satu yang tertarik mengambil satu rumah subsidi di Banda Aceh tapi lebih tepatnya di kawasan pinggiran atau perbatasan yang sudah masuk bagian dari Aceh Besar. ada beberapa macam pilihan yang ditawarkan seperti tipe ukuran rumah dan juga bangunan jadi atau yang belum dibangun dan saya mengambil ukuran tipe 36 dan belum dibangun karena uang mukanya bisa dicicil mengikuti progres pembangunan rumah sehingga sesuai dengan kondisi keuangan saya.

Pada saat pembangunan saya tidak bnayak merasa ada maslah yang berarti hanya sedikit ketidak nyamanan seperti permintaan saya mengganti closet jongkok dengan closet duduk sudah di iyakan tetapi setelah jadi malah tetap closet jongkok,  waktu selesainya juga meleset sedikit dari yang ditentukan, yang awalnya developernya bilang selesai November ternyata baru selesai Januari tahun berikutnya atau lebih lambat sekitar 1,5 bulan dengan alasan kekurangan tukang, memang sih yang saya lihat developernya terus mengejar kuantitas pembangunan yang akhirnya kualitas bangunan yang dibangun jadi tidak begitujadi prioritas.

Pada saat rumahnya jadi dan saya bisa melihat secara keseluruhan, banyak hal yang mebuat saya tidak puas seperti;

  • kualitas kayu yang digunakan untuk pintu, kusen dan jendela sangat rendah bahkan mgkin yang paling murah dipasaran, di daun intu saya temukan sudah mulai ada bubukan karena hewan serangga kecil apakah kutu kayu ya namanya saya tidak tau, saya masih mencari solusi untuk mengatasi bubukan ini.
  • engsel dan tarikan yang digunakan juga yang harganya paling murah bahkan tarikan jendelanya langsung patah pada saat saya coba menutup jendela dengan sedikit kekuatan karena jendelanya yang susah tertutup, solusinya saya membeli sensiri handle yang lebih kokoh dan saya minta pihak tukah pihak developernya untuk memasangnya, karena kalau tidak pasti akan diganti dengan handle yang sama.
  • ada beberapa detail bagian dinding yang tidak rapi dan compel walaupun pada akhirnya sudah dirapikan sedikit, dan terakhir
  • airnya kurang maksimal untuk rumah ukuran tipe 36 dengan satu kamar mandi meskipun sudah saya pasang pompa air.
  • sampai 2 bulan setelah deadline tiang listrik PLN belum malum masuk sampai ke ujung rumah saya sehingga listriknya masih disambungkan dari rumah tangga sementara waktu sembari menunggu pihak PLN menuntaskan tiang listriknya.
Saya tipe orang yang malas komplen terutama apabila saya tahu tidak akan ada solusi juga atas komplenan saya atau kalaupun ada akan sangat panjang urusannya, sehingga masalah yang kecil-kecil akan langsung saya bereskan sendiri cuma saya tetap memberi tahu pihak developernya FYI aja konsepnya.

Satu hal lagi yang perlu diingat rumah selesai belum tentu kita bisa langsung menempatinya, karena kalau air belum masuk, listrik belum masuk kita bisa apa? lakukan pelunasan kalau semuanya sudah beres dan kita sudak layak menempati rumah.

yang punya pengalaman unik tentang rumah KPR silakan berbagi di kolom komentar semoga bisa menjadi pengetahuan yang berguna bagi pembaca lainnya.


Comments

Popular posts from this blog

CARA MEMBUAT REVISION CLOUD DI AUTOCAD

Membuka proteksi kartu memori yang terkunci

Cara Menampilkan Dimensi Inch dan Meter Secara Bersamaan di Autocad