Fenomena Tiket Pesawat Mahal

Sejak awal tahun 2019 komentar dan status para netizen di seluruh jagad dunia maya sangat gencar,
tidak tahu pasti apa yang melatar belakangin para perusahaan maskapai Nasional menaikkan harga tiket. jujur saya tidak seberapa tahu seberapa besar persenan kenaikan tiket pesawat dari harga sebelum-sebelumnya, karena selain jarang sekali naik pesawa sekitar sekali duakali dalam setahun juga karena dari dulu tiket pulang ke Aceh dari perantauan saya memang mahal menurut saya karena jarak yang tak terhingga kali di tempuh via darat.


Dulu saat jaman-jaman kuliah saya antara tahun 2009-2013 harga tiket pulang ke Aceh dari surabaya atau sebaliknya berkisar antara 1,5 - 1,8 jt, ini harga normal untuk maskapai seperti Lion, Sriwijaya sesekali bisa dapat garuda juga tapi normalnya untuk Garuda memang diatas 1.8 jt dan ini hampir dua kali lipat dari

Setelah tahun 2014 saya mulai pindah ke Bali, pada awalnya harga tiket ke Aceh dari Bali normal saja menurut saya hanya sedikit lebih besar karena memang lebih jauh, tapi lebih besarnya sekitar 200rb jadi so so lah.  Nah.. mendekati 2016 saya mulai punya Passport (harusnya 2013 sudah punya waktu dulu sempat mau Study Tour ke singapore tapi tidak jadi), semenjak itu keinginan untuk ke Luar negri makin besar tentu saja, sayang kan ada passport tapi gak ada stempelnya?, iseng cek tiket Bali ke Kuala lumpur dan ternyata hargnya cukup murah sekali saat itu saya dapat 700rb dan iseng juga cek dari KL ke Aceh dan ternya lebih murah lagi yaitu 600rb tentunya dengan markapai dengan slogan "now everyone can fly" Yes.. Air Asia.  Semenjak saat itu lah tiap pulang ke Aceh pilihannya ya lewat KL, murah dan selalu dapat jalan-jalan di KL yang statusnya tetap luar negri walaupun dekat.

pada tahin 2018 di situs Traveloka, saat kita mencari tiket pesawat dari Bali ke aceh atau sebaliknya dan disortir dengan mulai dari harga yang paling murah, maka akan langsung muncul pilihan penerbangan lewat KL menggunakan Air Asia dan ini harga jauh sekalilebih murah dari langsung lewat domestik, bahkan saya pernah dapat harga 1 juta dari Bali ke Aceh. Namun memang penerbangan dari Bali ke Aceh lewat KL mengharuskan kita menginap semalam di Malaysia dikarenakan pesawat dari KL ke Aceh adanya pagi hari ttidak ada langsung yang bisa bersambung jadwalnya, tapi tetap saja lebih murah karena penginapan di KL tidahlah begitu mahal dan kalo mau tidur di bandara juga nyaman, sekedar info bandara KLIA kuala lumpur sangat ramah terhadap traveler begitu yang saya alami.

Ada berita yang sangat lucu dan menarik sekali di penghujung 2018 dengan judul "masyarakat aceh berbondong-bondong ke Jakarta lewat Malaysia", saya lupa darimana saya menbacanya. tentu saja saya sudah jauh2 hari menggunakan jalur Malaysia sebelum berita itu terbit.
Namun sayang awal 2019 maskapai Air asia sudah tak tampak lagi dari halaman pencarian Traveloka, ya bagaimanapun kita harus menghargai keputusan mereka cerai dari traveloka dan kita juga masih bisa memesan tiket Air asia menggunakan situs resmi mereka sendiri.

Pesan dan harapan terkahir saya sih, mudah-mudahan masakapai nasional bisa memberikan harga yang rasional dan kompetitif kepada masyarakat, semakin mudah kita pulang perki antara satu daerah ke daerah lainnya di Indonesia lewat domestik jalur kita sendiri maka juga akan memberikan dampak kemajuan juga untuk daerah yang kita lewati, sangat disayangkan uang jajan selama perjalanan yang harusnya bisa kita habiskan di negara kita sendiri harus habis di negara tetangga.. hehe :)
Sekian terima kasih dari saya.

Comments

Popular posts from this blog

CARA MEMBUAT REVISION CLOUD DI AUTOCAD

Membuka proteksi kartu memori yang terkunci

Cara Menampilkan Dimensi Inch dan Meter Secara Bersamaan di Autocad